Senin, 18 Januari 2010

Waspadai ombak besar selat.

Apa hubungannya ombak dengan purchasing? Anda tentu menyaksikan berita di TV yang melaporkan terjadinya penumpukan truk truk pengangkut barang di pelabuhan karena kondisi buruk di perairan kita. Ini yang disebut ketidakpastian dalam supply chain.
Sehebat apapun kita memprediksi, cuaca adalah cuaca, no one will be able to controll it. Dalam supply chain management faktor cuaca dan musim menjadi salah satu referensi operasional. Manager pengadaan, manager warehouse, manager produksi harus duduk bersama sebelum musim hujan tiba (demikian juga jika musim panas hampir tiba). Dengan satu tujuan yaitu menentukan strategi pasokan, baik bahan baku maupun barang jadi.
Berikut beberapa tips yang berhubungan dengan cuaca:
1. Prediksi kebutuhan pasar sebelum musim hujan tiba. Asumsikan kebutuhan seperti musim hujan tahun lalu.
2. Atur jumlah stock barang jadi yang cukup untuk musim hujan, dengan cara meningkatkan jumlah produksi namun menyesuaikan dengan kapasitas tentunya.
3. Datangkan barang mentah sebelum musim hujan, untuk menjamin kelancaran produksi. Ingat hampir semua bahan mentah harus didatangkan dari luar daerah industri.
4. Kirimkan pesanan customer lebih awal dari jadwal terutama di daerah rawan cuaca seperti selat dan perairan. Ambil waktu tempuh standard plus 2-3 hari jika lokasi customer memerlukan waktu 24 jam pengiriman [contoh: Jakarta - Bali, Semarang - Palembang, atau Jepara - Bali]
5. Bekali armada distribusi dengan atat komunikasi selama dalam perjalanan sehingga kondisi terpantau ketat.

Salam sukses.

Tosan S
http://thepurchaser.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar