Anda akan merasa hidup anda sangat berbeda begitu anda menjadi seorang purchaser. Bukan dalam diri anda yang berubah sebenarnya, tetapi lingkungan andalah yang merubah memperlakukan diri anda. Kemudian andapun terlarut atau melarutkan diri anda dan andapun berubah.
Kenapa hal hal itu terjadi, simak beberapa hal dibawah ini:
Anda diijinkan untuk berhubungan dengan supplier - artinya anda mengelola sebuah daerah abu abu antara peraturan kode etik karyawan dengan tuntutan pekerjaan. Ini dipandang lingkungan anda sebagai peluang anda untuk berbuat melanggar aturan perusahaan.
Anda mencampuradukkan kepentingan pribadi dengan kepentingan perusahaan - yaitu unit anda menjadwalkan makan siang dengan supplier sebagai bagian dari tanggung jawab membina hubungan baik kedua pihak. Tidak semua karyawan bisa makan enak setiap hari khan?
Anda bersikap royal kepada teman - ingat bahwa hampir tiap minggu anda mendapat souvenir dari supplier. Dari kue sampai ballpoint, buku agenda sampai kalendar, yang tentunya datang sendiri tanpa anda minta. Tentunya ini akan anda bagi ke teman teman karena akan berlebihan bagi anda.
Anda adalah pintu masuk bagi bisnis - jika teman anda memiliki usaha sendiri dan ingin berbisnis dengan perusahaan anda, kepada siapa mereka akan minta advise? Tentunya kepada anda sebagai purchaser, bisa dibayangkan betapa akan jor joran rayuan mereka kepada anda.
Anda yang paling senang ditengah gentingnya produksi - produksi berhenti karena mesin rusak atau material pendukung kehabisan pasokan. Hal ini akan membuat target produksi tidak tercapai, insentif turun, tapi sebagai purchaser anda tampil sebagai pahlawan penyelamat. Yaitu dari segi keberhasilan anda mendatangkan mesin baru atau material yang kurang, yang mana dalam keadaan genting harga tidak menjadi prioritas utama, orang akan memikirkan berapa tips supplier kepada anda saat itu?
Hal hal diatas baru sebagian kecil saja, jadi anda sebagai purchaser harus mampu mengelola semua itu dengan tampil jujur, janganlah royal kepada teman teman anda jika itu bukan dari gaji murni anda, profesianal terhadap rayuan supplier karena niat mereka adalah hendak membeli diri anda. Ingat falsafah 'kalau jiwa sudah didapati dompetpun dikasih', posisikan diri anda denga tepat. Posisikan diri anda sebagai SUBYEK yang menguasai jiwa supplier, bukan sebaliknya.
salam kenal, kerja jd purchaser enak jg ya.. ^_^
BalasHapus