Kamis, 04 Maret 2010

Negosiasi terkadang bukan win win solution kelihatannya.

Seorang teman memesan sebuah motor merk ternama di Indone.sia. Tidaklah mahal harganya karena bukan motor kelas touring. Beliau memesan di koperasi tempatnya bekerja, tentunya dengan harga yang sangat bagus dibanding dengan pasar umum.
Seminggu berlalu dan kabar yang didapat adalah jenis motor tersebut harus antri, dan kemungkinan sampai satu bulan. Dan sebulan sudah berlalu namun masih juga tidak ada kabar dari koperasi. Parahnya, cicilan koperasi sudah dimulai. Jadi gaji sudah dipotong angsuran pertama tetapi motor belum ditangan.
Beliau datang kekoperasi pagi pagi dan bertekad untuk mendapatkan motor hari itu juga, mungkinkah?
'Selamat pagi mbak, saya pemesan motor jenis ini dan janjinya satu bulan, namun hari ini sudah lebih dari satu bulan' kata beliau.
'Wah, memang masih lama pak, dari pabrik bilang belum ada stock untuk jenis itu' kata staf koperasi itu setelah mengecheck.
'Lalu kenapa gaji saya sudah dipotong? Sedangkan motor belum ditangan saya? Kalau begitu hari ini juga saya minta motor dikirim ke saya! Kalau tidak bisa maka saya membatalkan pemesanan motor ini'
Jawaban dari koperasi sangat tidak peduli 'Iya pak, memang begitu adanya, dan kita nggak bisa berbuat banyak, apalagi stock motor ini memang antri sampai sekarang'.
'Oke, kalau begitu kondisinya maka tolong proses pembatalan saya sekarang, dan kembalikan uang saya' kata teman kita ini tegas.
Kontan saja mereka kebakaran jenggot karena pada dasarnya pembatalan pemesanan adalah kerugian bagi mereka.
'Baik pak, beri kami waktu 2 hari ini untuk mencarikan motor buat bapak'.
'Tidak ada waktu lagi buat saya, kirim motor sore ini atau batalkan pesanan saya. Saya tunggu kabar anda jam 11 hari ini' kembali sebuah penegasan disampaikan.
Ini juga dinamakan negosiasi, siapakah yang menang?

Akhirnya, secara ajaib, jam 14 hari itu juga, koperasi menghubungi beliau dan menyampaikan bahwa motor akan dikirim sore itu juga jam 5 an, dan sesaat kemudian pihak showroom menelpon beliau menanyakan alamat lengkap. Keberhasilan bersama, itulah yang terjadi. Namun prosesnya terasa satu pihak sangat berkuasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar