Kamis, 26 November 2009

Inventory value management

Baru baru ini saya bertemu dengan beberapa purchaser di sebuah workshop material management di Jakarta. Yang dibahas adalah optimalisasi material management menghadapi tantangan yang makin besar dalam industri perawatan mesin alat alat berat.
Selama workshop berlangsung ada beberapa lini yang harus diperbaiki, yaitu perbaikan tingkat MIT (material in transit), optimalisasi perencanaan material, dan perbaikan tingkat service level terhadap produksi.

Optimalisasi perencanaan material.
Saya tertarik dengan beberapa konsep yang ditawarkan dalam lini perencanaan material. Mereka mentargetkan bahwa inventory value atau nilai gudang mereka berkurang 60% dalam 1 tahun. Untuk diketahui nilai gudang mereka saat ini lebih dari 2,5 juta USD, nilai yang tidak proporsional untuk bisnis mereka.
Beberapa konsep tersebut adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan keakuratan forecasting atau peramalan situasi kedepan, berapa nilai bisnis, siapa pelanggannya, situasi keuangan perusahaan maupun dunia luar, situasi pasokan spare part termasuk pemasoknya, dn lain lain.
2. Meningkatkan perbaikan proses pengadaan, meliputi Supplier Relationship Management, peningkatan skill para purchasernya, maupun menajamkan KPI KPI atau sasaran sasaran pencapaian.
3. Menurunkan nilai gudang dengan menjual sebagai langkah jangka pendek.
4. Membuat perjanjian strategis seperti consignment dengan vendor.

Consignment management.
Menurut informasi, sebenarnya mereka sudah mempunyai perjanjian consignment dengan vendor asal Hongkong selama 2 tahun ini, namun program itu tidak bejalan sukses. Adalah kesalahan pemilihan material yang membuat kegagalan tersebut. Pada waktu itu mereka memutuskan untuk memilih item item material tertentu untuk di consignmentkan, namun belakangan baru diketahui bahwa item item tersebut nilainya hanya 20% dari total kebutuhan material untuk perawatan mesin. Sehingga yang terjadi adalah mereka harus membeli sendiri 80% material untuk mencukupi kebutuhan dan 80% material itu adalah yang harganya mahal, dan sulit didapat dipasaran.

Saya akhirnya bisa menarik benang merah kenapa nilai gudang mereka sangat tinggi, yaitu karena mereka harus mengisi sendiri kebutuhan yang nilainya 80%, sedangkan gudang consignment hanya menanggung 20% nya saja.
Sehingga menurut saya langkah untuk merubah item item yang akan di consignment menjadi sebuah tuntutan, yaitu material yang sulit didapat dipasaran, yang kontribusinya 80% terhadap kelangsungan produksi dan yang penting nilai gudang akan turun drastis.

Salam,
Tosan S
http://thepurchaser.blogspot.com
 


1 komentar: