Rabu, 25 November 2009

Keterbukaan kondisi finansial dalam sebuah partnership.

Salam semuanya,
Baru baru ini saya mendapat informasi dari seorang rekan purchaser, bahwa supplier utama mereka terancam gulung tikar. Hanya diberikan waktu 3 bulan sebelum akhirnya mereka benar benar tidak mampu melanjutkan hubungan.
Supplier itu tidak mampu bertahan dari gelombang tsunami krisis finansial global, padahal mereka telah berbisnis di 3 negara bersama perusahaan perusahaan multi nasional.
 
Kondisi buruknya finansial hampir disemua perusahaan besar benar benar terjadi dan tidak pandang bulu. Bila pengaturan bisnis mereka tidak rapi, tidak pandai menentukan arah startegis, maka terjadilah salah langkah yang bisa berakibat fatal.
 
Dewasa ini ada kecenderungan baik supplier maupun buyer mengatur prinsip prinsip saling keterbukaan dalam memberikan informasi kondisi keuangan masing masing pihak. Secara periodik pimpinan pimpinan partnership akan bertemu dan membahas pencapaian sales yang ujung ujungnya adalah masing masing pihak memahami posisi mereka kedepan. Dan dengan pemberitahuan 3 bulan sebelum pemutusan partnership merupakan karena kondisi keuangan akan memberi kesempatan kepada mereka untuk mempersiapkan alternatif supplier, dan menyelesaikan kewajiban keuangan maupun kewajiban lainnya.
 
Dimasa mendatang seorang purchaser harus mampu membuat keputusan yang lebih strategis dalam Supplier Relationship Management, harus pandai pandai memberikan informasi kondisi keuangan perusahaan kepada supplier dan sebaliknya harus pandai pandai mendapatkan informasi kondisi keuangan dari supplier suppliernya.
 
Salam semangat !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar