Rabu, 06 Januari 2010

Flexibility untuk menghadapi lesunya pasar.

Dari majalah Quarterly McKinsey terbitan bulan Desember 2009, ada artikel tentang bagaimana seharusnya perusahaan perusahaan mengelola perencanaan mereka di tahun tahun kedepan. Hal ini dikemukakan mengingat uncertainty yang tinggi. Masa depan memang sebuah ketidakpastian namun berikut adalah pendapat dari beberapa CEO supplier supplier besar dunia.
Peter Jueptner, pejabat Estee Lauder - menyampaikan bahwa mereka mengadakan rapat tentang rencana strategis dan rapat budget 4 bulanan untuk mendapatkan gambaran tentang kemungkinan dimasa depan dan memutuskan apa yang harus dilakukan termasuk relokasi beberapa sumber daya. 4 bulanan terlihat sangat singkat untuk perubahan perubahan sumber daya, namun mereka harus melakukannya. Sebelumnya seperti perusahaan lain mereka melakukan rapat budget dan strategy sekali dua kali dalam 1 tahun.Estee Lauder saat ini melakukannya dalam 4 bulanan.
Peter Pintar, pejabat Smith International - mengatakan bahwa sebelumnya mereka 2-3 kali menyampaikan kepada CEO tentang budget tahunan dan saat ini ada sekitar 4 kali revisi. Revisi berdasarkan atas kondisi pasar dalam industry yang mereka jalani, dimana terjadi kelesuan yang sangat dalam sehingga apa yang mereka lakukan untuk mengantisipasi tidaklah banyak berpengaruh.
Niki Manby, pejabat Visa - menyebutkan bahwa antara flexibilitas dan bagaimana penerapannya dalam bisnis mereka sebenarnya adalah sebuah Alignment (penyelarasan). Kita ingin secepatnya menyelaraskan dengan semua system bersama sama dalam alignment tersebut. Dia merasa harus berhati hati dengan hal tersebut karena strategi menjadi dasar struktur perusahaan, dan struktur menjadi dasar proses atau operation. Bagaimana kita bisa meyakinkan perubahan terhadap salah satu saja akan berdampak baik terhadap seluruh perusahaan?  
Jadi menurut Niki, sangat sulit menjadi flexible sehingga mungkin hanya terhadap beberapa rencana saja. Dan itupun sudah sulit untuk membuat seluruh karyawan di network Visa melakukannya dengan perubahan dengan benar dan terus menerus.
Rick Gelersbach dari Boeing - menyampaikan bahwa salah satu dilakukan Boeing adalah selalu mengadakan performance review, dimana sudah membuktikan kesuksesan selama ini. Namun menghadapi bisnis masa sekarang ini, Boeing mengadakan sebuah potential review - apakah asumsi asumsi yang diambil dalam perencanaan masih valid? Inilah yang mungkin harus dilakukan sehingga flexible terhadap perubahan.

Tambahan dari Peter Jueptner adalah bahwa menghadapi naik turunnya kondisi pasar sekarang ini adalah dengan meniadakan sekat sekat antar bagian dalam perusahaan. Dengan alignment terhadap leader leader dalam perusahaan, untuk menghilangkan gengsi antar bagian akan sangat membantu dalam pengambilan keputusan untuk sebuah perubahan.

Tosan S
http://thepurchaser.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar